Alat dan Bahan Keprofesian dan Bermain Peran

Memiliki pengetahuan tentang tahapan-tahapan main anak. Dapat membuat tema dan lesson plan yang merupakan kerangka kerja guru dalam mengalirkan materi pada anak.

Sentra PAUD dan Pelaksanaanya

Investasi terbesar bagi penerapan Sistem BCCT adalah pada biaya pelatihan guru-guru, dan waktu pelatihan yang cukup panjang, yang tidak bisa dituntaskan dalam sekali pelatihan

Pengembangan Keterampilan Perilaku Adaptik

Teori belajar behavioristik adalah teori tentang perubahan tingkah laku, aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku sebagai hasil belajar yang menghubungkan stimulus dengan responnya

Entri yang Diunggulkan

Alat dan Bahan Keprofesian dan Bermain Peran

KRITERIA GURU DI SENTRA BERMAIN PERAN Memahami teori-teori perkembangan anak Memahami dan dapat menyediakan jenis-jenis main (tiga j...

Jumat, 15 Mei 2015

Alat dan Bahan Keprofesian dan Bermain Peran


KRITERIA GURU DI SENTRA BERMAIN PERAN
  1. Memahami teori-teori perkembangan anak
  2. Memahami dan dapat menyediakan jenis-jenis main (tiga jenis main)
  3. Memahami pengetahuan apa yang dibutuhkan anak.
  4. Memiliki pengetahuan tentang tahapan-tahapan main anak.
  5. Dapat membuat tema dan lesson plan yang merupakan kerangka kerja guru dalam mengalirkan materi pada anak.
  6. Membuat perencanaan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
  7. Memiliki tentang peran-peran yang ada di muka bumi serta kebutuhannya untuk mendukung peran-peran tersebut.
  8. Dapat memfasilitasi kebutuhan anak dan kebutuhan mainnya.
  9. Dapat menjadi sumber bagi anak.
  10. Dapat memberikan pijakan bagi main anak untuk dapat meningkatkan semua domain berpikir anak.
  11. Dapat mengobservasi dan membuat catatan perkembangan anak dan disimpan dalam portofolio amsing-masing anak.
  12. Memilki usaha keras dalam bekerja untuk merealisasikan perencanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
  13. Memilki kemauan untuk terus belajar menambah pengetahuan guna mendukung pekerjaannya dalam menolong dan meningkatkan perkembangan anak di semua domain berfikir anak.
  14. Menjadi Model bagi anak yang berlandaskan 18 sikap (mutu, hormat, jujur, bersih, kasih saying, sabar, syukur, ihklas, disiplin, tanggung jawab, khususk, rajin, berfikir posistif, ramah, rendah hati, istiqomah, taqwa dan qanaah).


Main peran memberikan kesempatan pada anak untuk memainkan peran-peran yang beragam dengan tujuan agar mereka mengerti, menghormati dan memiliki empati akan peran-peran yang ada disekitar mereka serta sikap-sikap positif lainnya pada diri anak, yang merupakan bekal mereka dalam interaksi social di masyarakat pada kehidupannya kelak.

Sentra main peran mendukung keseluruhan perkembangan anak. Membangun tujuh kecerdasan dasar, meningkatkan enam domain perkembangan berpikir anak (domain Aestetik, afeksi, kognisi, social, bahasa, dan psikomotor) dan nilai-nilai 18 sikap (mutu, hormat, jujur, bersih, kasih saying, sabar, syukur, ihklas, disiplin, tanggung jawab, khususk, rajin, berfikir posistif, ramah, rendah hati, istiqomah, taqwa dan qana’ah).

MANFAAT
1.      Kemampuan dalam berbahasa yang baik dan benar.
2.      Kemampuan berfikir yang tinggi.
3.      Kemampuan social emosional yang tinggi.
4.      Memilki kreatifitas dan imajinasi yang tinggi.
5.      Memiliki rentang kosentrasi yang panjang.

ALAT DAN BAHAN
Main peran besar
1.      Alat dan bahan main kerumah tanggaan
2.      Alat dan bahan main keprofesian
3.      Alat dan bahan main yang mendukung keaksaraan anak.

Alat dan bahan main kerumah tanggaan
  1. Meliputi alat-alat yang ditempatkan pada ruang-ruang yang ada dalam rumah, seperti : Ruang tamu: meja dan kursi tamu, karpet, taplak, vas bunga
  2. Ruang keluarga: karpet, meja kecil untuk telepon beserta kertas dan pensil untuk mencatat pesan, rak buku, buku-buku cerita.
  3. Ruang tidur: dipan kecil beserta kasur, bantal dan guling, seprei, dan sarung bantal guling.
  4. Ruang makan: meja dan kursi makan, perlengkapan makan dan minum, makanan dan minuman pura-pura, loker tempat penyimpanan alat main.
  5. Ruang dapur: meja, perlengkapan memasak (seperti:kompor mainan, panic, wajan, sodet/sotil), kain lap, celemek dll.
  6. Kamar mandi: perlengkapan mandi (sabun, sampo, pasta gigi, dan sikat gigi pura-pura, handuk), bak mandi, keran wastafel, closet.
  7. Alat pendukung kebersihan: sapu, pengki, kain pel, tempat sampah, vacuum cleaner.


  1. Nelayan (tema laut): Kapal dari dus beks, kail, jarring untuk menangkap ikan, wadah tangkapan ikan, lampu penerang, bahan bakar kapal, umpan ikan, ikan-ikannan dari karton dll.
  2. Dokter (tema pekerjaan): Jas dokter warna putih, masker, sarung tangan karet, stetoskop, thermometer, alat pengukur tekanan darah, jarum suntik mainan, timbangan badan, senter kecil, botol-botol dan obat pura-pura, kertas resep, meja dan kursi, tempat tidur.
  3. Palaentolog (tea dinosaurus): area pasir, topi, baju kerja, sepetu, papan, kertas dan alat tulis, pahat, sekpo, kuas, tulang-tulang sapi, ayam, barang-barang temuan perlengkapan makan dan minum. Dan lai-lain.

ALAT/BAHAN MAIN MENDUKUNG KEAKSARAAN
Meliputi: Kertas, alat-alat tulis (krayon, spidol, pensil) penggaris, penghapus, buku-buku cerita, buku-buku resep, buku btelepon, Koran, majalah, brosur catalog belanja. Kertas dengan tulisan bagian-bagian scenario misalnya: rumah sakit, Restoran, kantor pos, super market, pantai, pemadam kebakaran dan lai-lain.

SENTRA MAIN PERAN KECIL (MIKRO)
  1. Maket bangunan berikut perlengkapan furniture dengan ukuran yang proporsional dengan bangunannya (meja kursi, rumah boneka). Catatan: rumah boneka dapat dijadikan bentuk bangunan lain, seperti kantor, rumah sakit, supermarket, dll.
  2. Boneka: orang dan binatang. Kakek, nenek, ayah, ibu, anak-anak (remaja, anak, bayi) dan boneka binatang laut (ikan gurita, cumi-cumi, kuda laut), binatang hutan (singa, harimau, jerapah, kuda nil, monyet, burung dll) binatang peternakan (sapi, kambing, kuda, ayam, bebek kerbau)
  3. Asesoris pendukung seperti: pohon, pagar, kendaraan, perlengkapan memasak, perlengkapan profesi : Luar rumah (pagar, pohon, tanaman dalam pot), dalam  rumah (taplak, majalah, vas bunga), perlengkapan kamar tidut (seprei, bantal guling dll), perlengkapan makan (piring, sendok, garpu), perlengkapan mandi, perlengkapan memasak.
  4. Perlengkapan profesi: perlengkapan dokter, perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan perternakan, perlengkapan petani, perlengkapan penyelam.
  5. Alat dan bahan yang mendukung keaksaraan. Meliputi: kertas (HVS, origami, buffalo, dll), alat tulis, penggaris, buku resep, buku telepon, brosur catalog belanja, menu makanan.
  6. Tulisan : Restoran, Rumah Sakit, Pasar, Super Market.


Sentra PAUD dan Pelaksanaanya


Berapa biaya untuk membangun Sistem Sentra?

Investasi terbesar bagi penerapan Sistem BCCT adalah pada beaya pelatihan guru-guru, dan waktu pelatihan yang cukup panjang, yang tidak bisa dituntaskan dalam sekali pelatihan. Ada enam (6) modul yang masing-masingnya memerlukan waktu pelatihan selama satu minggu.

Untuk materi-materi/sarana penunjang BCCT, besarnya beaya relatif. Sebab, sejumlah sarana bisa menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapatkan. Di sini, guru dituntut untuk kreatif. 

Contoh: untuk membuat aneka model cetakan huruf dan bidang-bidang geometri, bisa menggunakan karton bekas, atau menggunakan daun-daun kering aneka warna yang bisa dicari bersama di sekitar. Untuk menghitung, bisa menggunakan lidi warna, biji-bijian, atau batu kerikil.
Sambil berjalan, sekolah bisa menabung untuk menambah kelengkapan APE (Alat Penunjang Edukatif) secara bertahap.

Buatlah kelompok sesuai dengan jumlah Sentra yang ada.
Satu kelas maksimum hanya untuk 10 anak.
Untuk kelompok A maksimum 6 anak.
Guru memilih sendiri Sentra yang dikuasai dan disukainya.
Menginvestarisasi dan klasifikasi alat-alat bantu yang dimiliki.
Membuat ruangan untuk kelas sesuai dengan nama Sentra
Membuat materi dasar sesuai dengan tema.
Observasi anak setiap hari.
Membuat agenda harian, mingguan, bulanan dan tahunan
Membuat rencana kerja harian atau Lesson Plan.

Pengertian pendekatan sentra, Pijakan, sentra main dan saat lingkaran :
Pendekatan Sentra dan lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat disentra main dan saat anak proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scoffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main.

Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubahyang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.

Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu ; main sensorimotor atau fungsional, main peran, dan main pembangunan.

Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik 9guru/kader/pamong) duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main.

Sentra yang  berhubungan dengan pengembangan Otak Kanan adalah :
1. Sentra Ibadah
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan kecerdasan jamak dimana kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan keagamaan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan mengenal huruf hijaiyyah dengan cara bermain sambil belajar.
Efek yang diharapkan: Tertanamnya perilaku akhlakul karimah, ikhlas, sabar dan senang menjalankan perintah agama.

2. Sentra bermain peran
Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang. Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir secara sistimatis.
Efek yang diharapkan: Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal.

Contoh kegiatan sentra peran, yaitu :
Main rumah-rumahan
Main dokter dan rumah sakit
Main restoran
Main tukang
Main salon
Main pasar-pasaran, dan lain lain.

3. Sentra musik dan Budaya
Tempat bermain sambil belajar untuk mengenalkan beragam musik terutama musik tradisional, dan permainan tradisional dari berbagai daerah.
Efek yang diharapkan dari sentra ini :Anak dapat mengenal nada, birama dan ritme disamping dapat mengenal keragaman permainan tradisional yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan

4. Sentra Seni dan kreatifitas
Tempat bermain sambil belajar yang menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya.
Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir secara kreatif

Sentra  yang berhubungan dengan pengembangan Otak Kiri yaitu :
1. Sentra persiapan
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati
Efek yang diharapkan: Anak dapat berpikir teratur, senang membaca, menulis dan menghitung.

2. Sentra Bahan Alam
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori motor dalam rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan menulis, sekaligus pengenalan sains untuk anak.
Efek yang diharapkan: Anak dapat terstimulasi aspek motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini.

3. Sentra Balok
Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide ke dalam bentuk nyata (bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan perbandingan 1 anak ± 100 balok plus assesoris. Penekanan sentra ini pada start and finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk balokEfek yang diharapkan: Anak dapat berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial secara optimal dan anak dapat mengenal bentuk – bentuk geometri yang sangat berguna untuk pengetahuan dasar matematika.

Contoh kegiatan sentra peran :

Main peran disebut juga main simbolik, role play, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama. Main peran ada dua, yaitu main peran besar (makro) dan main peran kecil (mikro). (Erik Erikson, 1977).

Main peran besar (makro) menggunakan alat dengan ukuran sesungguhnya, di sentra ini anak mengekspresikan ide-idenya dengan “gesture” memerankan seseorang atau sesuatu (mengduk-aduk pasir, pura-pura membuat kue) atau dengan obyek.

Main peran kecil (mikro) anak bermain dengan alat-alat atau benda berukuran kecil atau mini (boneka orang, binatang, rumah dan lain-lain). Dalam permainan ini anak bertindak sebagai dalang yang menggerakan alat main tersebut untuk memainkan sesuatu adegan.

Main peran merupakan praktek anak dalam kehidupan nyata yang membolehkan anak untuk membayangkan dirinya dimasa depan dan menciptakan kembali kondisi masa lalu.
Dikatakan main peran bila anak menunjukan cirri-ciri main peran, yaitu:
1.      Anak meniru peran.
2.      Anak tetap pada peran untuk beberapa menit.
3.    Anak memakai tubuh dan obyek atau mempresentasikan imajinasinya dengan obyek dan orang.
4.      Anak berinteraksi dengan anak lain.
5.      Anak bertukar kata.

Kegiatan-kegiatan di sentra main peran
1.      Main sensori motor
2.      Main seimbolik
3.      Main pembangunan

Sistem kerja otak anak dan metode BCCT

Sistem kerja otak anak

Sebelum membahas sentra dalam BCCT dan kaitannya dengan pengembangan otak kiri dan otak kanan. Perlu kita pahami dahulu sistem kerja dari keduanya.

Perbedaan Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri
Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
       
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.
       
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).
       
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
       
Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
       
Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.

Metode Beyond Center and Circle Time dan hubungannya dengan rangsangan sistem kerja otak.

Apakah yang dimaksud dengan Metode BCCT atau “Beyond Center and Circle Time” ?

BCCT adalah kependekan Beyond Centers and Circle Time, atau yang lebih dikenal di sini dengan sebutan “Sistem Sentra” -- pembelajaran yang menggunakan prinsip-prinsip yang terpusat, fokus, dalam lingkaran-lingkaran kecil, yang membangun segenap potensi anak agar otak, tubuh dan akhlaknya berfungsi secara positif dan optimal.


Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).

Metode ini memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.