Entri yang Diunggulkan

Alat dan Bahan Keprofesian dan Bermain Peran

KRITERIA GURU DI SENTRA BERMAIN PERAN Memahami teori-teori perkembangan anak Memahami dan dapat menyediakan jenis-jenis main (tiga j...

Jumat, 15 Mei 2015

Sentra PAUD dan Pelaksanaanya


Berapa biaya untuk membangun Sistem Sentra?

Investasi terbesar bagi penerapan Sistem BCCT adalah pada beaya pelatihan guru-guru, dan waktu pelatihan yang cukup panjang, yang tidak bisa dituntaskan dalam sekali pelatihan. Ada enam (6) modul yang masing-masingnya memerlukan waktu pelatihan selama satu minggu.

Untuk materi-materi/sarana penunjang BCCT, besarnya beaya relatif. Sebab, sejumlah sarana bisa menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapatkan. Di sini, guru dituntut untuk kreatif. 

Contoh: untuk membuat aneka model cetakan huruf dan bidang-bidang geometri, bisa menggunakan karton bekas, atau menggunakan daun-daun kering aneka warna yang bisa dicari bersama di sekitar. Untuk menghitung, bisa menggunakan lidi warna, biji-bijian, atau batu kerikil.
Sambil berjalan, sekolah bisa menabung untuk menambah kelengkapan APE (Alat Penunjang Edukatif) secara bertahap.

Buatlah kelompok sesuai dengan jumlah Sentra yang ada.
Satu kelas maksimum hanya untuk 10 anak.
Untuk kelompok A maksimum 6 anak.
Guru memilih sendiri Sentra yang dikuasai dan disukainya.
Menginvestarisasi dan klasifikasi alat-alat bantu yang dimiliki.
Membuat ruangan untuk kelas sesuai dengan nama Sentra
Membuat materi dasar sesuai dengan tema.
Observasi anak setiap hari.
Membuat agenda harian, mingguan, bulanan dan tahunan
Membuat rencana kerja harian atau Lesson Plan.

Pengertian pendekatan sentra, Pijakan, sentra main dan saat lingkaran :
Pendekatan Sentra dan lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat disentra main dan saat anak proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scoffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main.

Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubahyang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.

Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu ; main sensorimotor atau fungsional, main peran, dan main pembangunan.

Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik 9guru/kader/pamong) duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main.

Sentra yang  berhubungan dengan pengembangan Otak Kanan adalah :
1. Sentra Ibadah
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan kecerdasan jamak dimana kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan keagamaan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan mengenal huruf hijaiyyah dengan cara bermain sambil belajar.
Efek yang diharapkan: Tertanamnya perilaku akhlakul karimah, ikhlas, sabar dan senang menjalankan perintah agama.

2. Sentra bermain peran
Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang. Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir secara sistimatis.
Efek yang diharapkan: Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal.

Contoh kegiatan sentra peran, yaitu :
Main rumah-rumahan
Main dokter dan rumah sakit
Main restoran
Main tukang
Main salon
Main pasar-pasaran, dan lain lain.

3. Sentra musik dan Budaya
Tempat bermain sambil belajar untuk mengenalkan beragam musik terutama musik tradisional, dan permainan tradisional dari berbagai daerah.
Efek yang diharapkan dari sentra ini :Anak dapat mengenal nada, birama dan ritme disamping dapat mengenal keragaman permainan tradisional yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan

4. Sentra Seni dan kreatifitas
Tempat bermain sambil belajar yang menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya.
Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir secara kreatif

Sentra  yang berhubungan dengan pengembangan Otak Kiri yaitu :
1. Sentra persiapan
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati
Efek yang diharapkan: Anak dapat berpikir teratur, senang membaca, menulis dan menghitung.

2. Sentra Bahan Alam
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori motor dalam rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan menulis, sekaligus pengenalan sains untuk anak.
Efek yang diharapkan: Anak dapat terstimulasi aspek motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini.

3. Sentra Balok
Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide ke dalam bentuk nyata (bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan perbandingan 1 anak ± 100 balok plus assesoris. Penekanan sentra ini pada start and finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk balokEfek yang diharapkan: Anak dapat berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial secara optimal dan anak dapat mengenal bentuk – bentuk geometri yang sangat berguna untuk pengetahuan dasar matematika.

Contoh kegiatan sentra peran :

Main peran disebut juga main simbolik, role play, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama. Main peran ada dua, yaitu main peran besar (makro) dan main peran kecil (mikro). (Erik Erikson, 1977).

Main peran besar (makro) menggunakan alat dengan ukuran sesungguhnya, di sentra ini anak mengekspresikan ide-idenya dengan “gesture” memerankan seseorang atau sesuatu (mengduk-aduk pasir, pura-pura membuat kue) atau dengan obyek.

Main peran kecil (mikro) anak bermain dengan alat-alat atau benda berukuran kecil atau mini (boneka orang, binatang, rumah dan lain-lain). Dalam permainan ini anak bertindak sebagai dalang yang menggerakan alat main tersebut untuk memainkan sesuatu adegan.

Main peran merupakan praktek anak dalam kehidupan nyata yang membolehkan anak untuk membayangkan dirinya dimasa depan dan menciptakan kembali kondisi masa lalu.
Dikatakan main peran bila anak menunjukan cirri-ciri main peran, yaitu:
1.      Anak meniru peran.
2.      Anak tetap pada peran untuk beberapa menit.
3.    Anak memakai tubuh dan obyek atau mempresentasikan imajinasinya dengan obyek dan orang.
4.      Anak berinteraksi dengan anak lain.
5.      Anak bertukar kata.

Kegiatan-kegiatan di sentra main peran
1.      Main sensori motor
2.      Main seimbolik
3.      Main pembangunan

0 comments:

Posting Komentar